Limestone atau batugamping
merupakan batuan sedimen karbonat yang terbentuk dari sedimentasi hewan dan
tumbuhan karang. Kenampakan struktur luar batuan ini berwarna putih kotor,
putih keabu-abuan, sampai kuning keabu-abuan. Untuk limestone yang masih muda
sering dijumpai struktur fosil hewan atau tumbuhan karang (coral) karena proses
litifikasi (pembatuan) yang belum sempurna. Meski secara genesa terbentuk dari
laut, namun karena proses pergerakan kulit bumi, sering dijumpai endapan
limestone yang sudah berjarak puluhan kilometer dari pantai. Berat jenis
limestone insitu (bank) berkisar antara 2.2 – 2.4 ton/bcm, sedangkan berat
jenis loose berkisar antara 1.5 – 1.8 ton/lcm. Rumus kimia limestone adalah
CaCO3. Untuk usaha pertambangan, limestone merupakan salah satu
bahan galian industri yang mempunyai potensi yang sangat besar di Indonesia.
Cadangan total limestone di seluruh Indonesia diperkirakan lebih dari 28 milyar
ton yang penyebarannya hampir di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan
klasifikasi bahan galian, limestone tergolong ke dalam Bahan Galian C (Bahan
Galian Industri).
Paling tidak, ada 4 bidang usaha yang secara langsung memanfaatkan berbagai keunggulan dari sifat fisik dan kimia limestone, yaitu pertanian, konstruksi, industri, dan lingkungan. Dalam bidang konstruksi, peran limestone sebagai bahan utama untuk pembuatan semen tentunya juga sangat besar. Dalam tulisan ini dikhususkan akan memperdalam limestone dalam kaitannya untuk mendukung industri semen, terutama dalam hal penambangannya dengan menggunakan alat-alat berat. Namun pembahasan nantinya hanya akan dibatasi pada alat berat untuk quarry saja. Tidak dibahas untuk plant, packing, dan marketing.
No comments:
Post a Comment