World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa masalah obesitas kini
menjadi hal serius yang dihadapi oleh seluruh masyarakat dunia. Dari
obesitas berbagai macam penyakit serius seperti stroke, serangan
jantung, atau diabetes bisa berkembang sehingga angka kematian karena
penyakit-penyakit tersebut semakin meningkat setiap tahun.
Oleh
karena itu seseorang disarankan untuk selalu waspada dan menjaga bobot
tubuhnya agar jangan sampai obesitas. Cara pengukuran yang umum
digunakan untuk mengetahui hal ini adalah biasanya dengan menggunakan
indeks massa tubuh (IMT), namun menurut studi terbaru di International
Journal of Obesity itu saja tak cukup.
Ada beberapa cara lain untuk mengetahui apakah berat badan Anda masih termasuk kategori sehat atau tidak seperti berikut:
1. Lingkar pinggang
Orang yang berat badannya mungkin tak terlalu tinggi tapi perutnya
buncit bisa dikatakan tak sehat dan berisiko untuk terkena diabetes
serta penyakit jantung. Sebuah riset yang dilakukan peneliti di
Newcastle University bahkan juga membuktikan pinggang dan perut yang
besar berkaitan dengan risiko kanker usus.
Ukur lingkar pinggang
dengan cara pasang tali meteran tepat di atas tulang panggul, sekitar
pusar. Untuk pria lingkar pinggang yang wajar berada di bawah sekitar
100 centi meter sementara untuk wanita di bawah 90 centi meter.
2. Denyut jantung istirahat
Ketika sedang istirahat tak habis melakukan aktivitas melelahkan,
letakkan dua buah jari Anda di nadi yang terletak di sekitar tangan atau
leher lalu hitung berapa jumlah denyut yang ada dalam satu menit.
Ukuran yang normal seharusnya setiap menit ada 60 ampai 100 denyutan.
Bila
seseorang menganut gaya hidup sedentari yang minim olahraga maka denyut
jantungnya akan lebih cepat dari normal karena ia harus bekerja lebih
kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya risiko untuk
penyakit jantung jadi meningkat.
3. Persentase lemak tubuh
Berbeda dengan pengukuran IMT, angka persentase lemak tubuh
menunjukkan prediksi jumlah lemak berlebih yang dimiliki tubuh. Untuk
mengetahuinya diperlukan bantuan alat yang bekerja dengan cara
mengirimkan sinyal elektrik ke seluruh tubuh dan kemudian menghitung
berapa jumlah lemak dalam tubuh dan berapa jumlah jaringan padat
lainnya.
Untuk pria lemak tubuh yang masih dianggap normal
sekitar 7-18 persen sementara untuk wanita ukuran lemak tubuh normalnya
20-32 persen.
Rata-rata tingkat metabolisme basal atau basal metabolic rate
(BMR) menghitung faktor tinggi, berat, usia, jenis kelamin, dan tingkat
aktivitas untuk menghitung jumlah kalori yang dibakar seseorang ketika
dirinya sedang istirahat. Dari ukuran ini seseorang bisa mengetahui
berapa jumlah kalori yang harus ia pangkas setiap hari untuk mencapai
target berat badan yang normal.
Cara mengukurnya bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan aplikasi pengukur yang telah tersedia.
Sumber : detik.com
No comments:
Post a Comment