29 April 2016

Kebijakan Perawatan (Maintenance Policy)

Sebuah mesin sewaktu pertama kali digunakan pada mulanya dapat bekerja sesuai dengan kapasistas yang sesuai dengan spesifikasinya, misalnya sebuah mesin produksi minyak kelapa sawit dengan kapasitas 10 ton per jam. Tapi seiring berjalannya waktu karena pemakaian secara terus menerus akan  menjadi semakin sulit untuk mencapai kapasitas yang diharapkan. Jika maintenance yang tepat dan teratur dilakukan terhadap mesin tersebut maka kapasitas produksi dapat dipertahankan pada kurang lebih tingkat atau nilai yang sama. Maintenance juga membutuhkan keputusan untuk mengganti atau replacement terhadap mesin yang kita gunakan tersebut. Replacement tersebut merupakan substitusi yang ada dengan aset baru, yang diharapkan mampu meningkatkan maupun melakukan fungsi yang sama dari mesin tersebut. Kebutuhan untuk penggantian mesin tersebut bisa saja disebabkan karena penggunaan normal, mesin yang sudah usang, kegagalan pada awal operasi, kerusakan, dan lain sebagainyaMaintenance atau pemeliharaan didefinisikan sebagai proses di mana kondisi kerja pabrik atau mesin dipertahankan pada tingkat optimal untuk memberikan output maksimum. Pemeliharaan dilakukan melalui perbaikan, penggantian parsial dan penggantian total. 
Berikut ini adalah pentingnya kebijakan pemeliharaan:
  • kebijakan pemeliharaan memastikan bahwa peralatan selalu dalam kondisi siap dan dapat diandalkan. Hal ini memastikan perusahaan mampu merespon setiap perubahan mendadak dalam permintaan sebuah produk.
  • kebijakan pemeliharaan memastikan bahwa peralatan selalu dikalibrasi untuk menyediakan produk berkualitas baik dan keunggulan kompetitif. Hal ini memastikan bahwa tidak ada kerusakan mesin secara mendadak dan mengurangi produksi produk cacat. 
  • kebijakan pemeliharaan memastikan bahwa tidak ada kerusakan besar dalam mesin atau peralatan yang digunakan. Hal ini memastikan tidak ada kehilangan persediaan atau pangsa pasar bagi perusahaan mengikuti filosofi JIT (Just in Time).
  • kebijakan pemeliharaan memastikan bahwa biaya yang timbul akan selalu dikontrol.
  • kebijakan pemeliharaan sangat penting dalam industri yang menggunakan modal atau investasi besar.
Jika perusahaan tidak dapat menerapkan kebijakan perawatan yang efektif, maka akan berpengaruh atau berimbas kepada:
  • Kapasitas maksismum dari utilisasi mesin yang diharapkan mungkin tidak akan tercapai.
  • Kenaikan biaya produksi yang timbul pada biaya tenaga kerja tetap tidak dapat dikurangi.
  • Kenaikan biaya pemeliharaan sebagai akibat dari banyaknya suku cadang yang diperlukan.
  • Penurunan kualitas produk yang menyebabkan meningkatnya pemborosan akibat banyaknya produk cacat
  • Keselamatan pekerja dan operator dalam bahaya.

No comments: